Selain untuk mengurangi kemacetan, Flyover Djuanda diyakini akan mengurangi biaya logistik dan mempercepat akselerasi distribusi barang. Flyover ini berlokasi di Kabupaten Sidoarjo yang dikenal sebagai salah satu kota industri tersibuk di Jawa Timur.
Biaya pembangunan Flyover Djuanda bersumber dari APBN (SBSN) senilai Rp332,8 miliar yang dianggarkan secara Multy Years Contract (MYC) tahun 2022-2024. Flyover ini dikerjakan oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali, Ditjen Bina Marga dengan kontaktor pelaksana PT Wijaya Karya (Persero)-PT Nindya Karya (Persero) (KSO).
Flyover Djuanda mulai dibangun sejak tanggal kontrak 1 November 2022 dengan masa pelaksanaan 540 hari kalender hingga 23 April 2024. Berdasarkan data progres fisik, pembangunan flyover hingga minggu pertama Agustus 2023 sebesar 50,24% atau melebihi rencana kemajuan progres pekerjaan yang ditetapkan, yaitu 49,55%.
Secara konstruksi, Flyover Djuanda memiliki dua struktur dari jalan akses Bandara Juanda menuju Sidoarjo sepanjang 435 meter dan menuju Surabaya sepanjang 423 meter, masing-masing flyover dilengkapi ramp baik menuju Sidoarjo maupun Surabaya.
Flyover A dengan frontage Sidoarjo-Juanda dikerjakan mulai STA 0+000-0+978 dan Flyover B dengan frontage Juanda-Surabaya dikerjakan mulai dari STA 0+000-0+889 dengan lingkup kerja meliputi pekerjaan drainase (3,85%), pekerjaan tanah dan geo (1,91%), perkerasan beton (6,04%), pekerjaan struktur (82,77%), dan aksesoris jalan jembatan (2,09%).
Secara keseluruhan pada 2023, Kementerian PUPR membangun 3 flyover guna mendukung sterilisasi perlintasan sebidang rel kereta di sepanjang jalan nasional, yakni Flyover Djuanda di Jawa Timur dan dua flyover lagi di Sumatera Selatan, yakni Flyover Gelumbang dan Bantaian.
Penamaan Flyover Aloha menjadi Juanda sebagai upaya menghormati jasa Pahlawan Nasional Djuanda Kartawidjaja pencetus Deklarasi Djuanda tahun 1957 dan penggagas pembangunan bandara internasional di Jawa Timur. Selain akan mengatasi dan mengurangi kemacetan yang kerap terjadi di tiga persimpangan Bundaran Aloha, tepatnya di Jalan Nasional ruas Waru-Batas Sidoarjo dengan Jalan Akses Bandara Juanda, Flyover Djuanda juga menjadi infrastruktur konektivitas pendukung jalan akses Bandara Juanda, di Kabupaten Sidoarjo serta mengurangi risiko kecelakaan karena adanya perlintasan kereta api.