Industri logistik sangat dibutuhkan oleh sebuah negara, keberadaan logistik bisa menjamin ketersediaan produk tertentu datang secara tepat waktu dilokasi yang sudah ditentukan. Bisa bayangkan bagaimana di negara-negara di dunia tanpa industri logistik dampaknya akan menyebabkan ekonomi terganggu.
Keberadaan industri logistik juga menjamin sebuah barang dari Indonesia bisa diekspor ke berbagai negara, pun sebaliknya Indonesia bisa mengimpor barang lantaran ada perantara industri logistik. Seringkali, indikator industri sebuah negara menjadi petanda bahwa negara tersebut telah maju.
Lalu negara mana saja yang mempunyai industri logistik yang bagus?. Nah, untuk menentukannya, Bank Dunia membentuk Indeks Kerja Logistik atau Logistics Performances Index (LPI).
Indeks Kinerja Logistik (LPI) adalah alat pembandingan interaktif yang dibuat oleh Bank Dunia untuk membantu negara-negara mengidentifikasi tantangan dan peluang yang mereka hadapi dalam kinerja logistik perdagangan mereka dan apa yang dapat mereka lakukan untuk meningkatkan kinerja mereka.
Nah, berikut peringkat Logistik Performance Indeks (LPI) yang dikeluarkan World Bank tahun 2023.
1. Singapura
Diposisi pertama dengan nilai 4,3 poin ditempati negari Singa, Singapura. Negara ini terkenal mempunyai industri logistik yang maju.
2. Finlandia
Diurutan kedua, ada negara dari Eropa, Finlandia dengan skor 4,2.
3. Denmark, Jerman, Belanda, Swiss
Selanjutnya berturut-turut ada negara Denmark, Jerman, Belanda, Swiss yang mempunyai nilai yang sama yaitu 4,1.
4. Austria, Belgia, Kanada, Hongkong
Posisi selanjutnya dengan perolehan poin yang sama yaitu 4 poin untuk negara Austria, Belgia, Kanada, Hongkong.
Sementara itu, Indonesia hanya bisa meraih 3 poin sehingga berada di posisi ke 63 dunia. World Bank menetapkan enam penilaian untuk hal ini, yaitu
1. Penilaian efisiensi bea cukai dan izin pengelolaan perbatasan.
2. Kualitas infrastruktur terkait perdagangan dan transportasi.
3. Kemudahan mengatur pengiriman jalur internasional dengan harga murah atau bersaing.
4. Penilaian terhadap kompetensi dan kualitas layanan logistik.
5. Kemampuan untuk melacak kiriman. Keenam, ketepatan waktu pengiriman.