Badan Pusat Statitik (BPS) baru-baru ini melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II tahun 2023 terhadap kuartal II-2022 mengalamai kenaikan 5,17 persen (y-on-y).
Dari sektor produksi, Transportasi dan Pergudangan (logistik) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 15,28%. Sementara itu dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 10,62%.
Menanggapi hal ini, Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarde Indonesia (ALFI), Yukki Nugrahawan Hanafai mengatakan meski saat ini sedang berada di gejolak perekonomian global, ekonomi Indonesia bergerak positif. Jika melihat data BPS tersebut, daya beli merupakan salah satu hal yang membantu naiknya kegiatan logistik termasuk transportasi dan pergudangan atau supply chain.
Sektor logistik juga menjadi daya tarik bagi investasi baik PMA maupun PMDN mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Karena itu, daya beli dan konsumsi pemerintah perlu terus ditingkatkan," ujar Yukki di Jakarta, Kamis (10/8/2023).
Yukki menambahkan, dibutuhkan kolaborasi dari semua pihak untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional sehingga bisa terus berlanjut hingga akhir tahun ini, dan beberapa tahun ke depan. Salah satunya, bersama-sama mendukung UMKM di wilayah-wilayah Indonesia.
"Sektor UMKM juga jangan dilupakan untuk tetap dipacu pertumbuhannya. Sebab selain sektor transportasi dan logistik, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) juga menjadi salah satu industri penggerak signifikan pertumbuhan ekonomi nasional," tambahnya.
Menurut data BPS, ekonomi Indonesia pada triwulan II-2023 tercatat menunjukkan penguatan pada beberapa wilayah. Kelompok provinsi di Pulau Jawa menjadi kontributor utama ekonomi Nasional dengan peranan sebesar 57,27 % dan mencatat laju pertumbuhan sebesar 5,18% yoy dibanding triwulan II-2022.
Sementara itu, perekonomian Indonesia berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku triwulan II-2023 mencapai Rp5.226,7 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 3.075,7 triliun. Terjadi pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan II-2023 terhadap triwulan sebelumnya sebesar 3,86 % (q-to-q).