Harga Minyak Dunia Naik, Pengaruhi Tarif Logistik Migas?

Harga Minyak Dunia Naik, Pengaruhi Tarif Logistik Migas?

Tren kenaikan minyak dunia yang saat ini menembus US$ 90 per barrel dipastikan mempengaruhi operasional penangkutan logistik minyak dan gas bumi. 

Bila melihat kondisi sepekan terakhir, harga minyak west texas intermediate (WTI) berada dalam tren naik ke kisaran US$ 90 per barel, meski sebelumnya sempat terkoreksi ke level US$ 89 per barel.

Menanggapi hal ini, Direktur Utama PT Pertamina International Shipping, Yoki Firnandi menjelaskan, pada dasarnya harga minyak tidak selalu berkorelasi dengan harga sewa kapal untuk angkutan migas. Namun, pola permintaan dan pasokan (supply-demand) angkutan migas juga tentu dipengaruhi oleh faktor geopolitik dunia.

“Dari sisi biaya transportasi memang naik karena bahan bakar minyak (BBM) naik. Menurut kami ini tidak pengaruh ke kinerja, sebab pada akhirnya ini jadi membebani pengguna akhir,” jelasnya melansir kontan.co.id, Selasa (26/9). 

Lebih lanjut, Yoki mengatakan, potensi kenaikan ongkos transportasi untuk pelanggan akhir, baik itu ditingkat internasional dan Indonesia bisa dikelola dengan efisiensi operasional.

Tahun ini, PIS berencana akan terus menambah jumlah armada kapal sejalan dengan pengembangan pasar. Investasi ini merujuk pada kontrak jangka panjang dan ada pula sebagai inventaris untuk kebutuhan bisnis ke depan.

Per Agustus 2023, PIS telah merealisasikan pembelian 5 armada kapal baru. Tak hanya itu, hingga akhir tahun ini akan ada penambahan 5 kapal lagi.

Ke depannya, sejalan dengan target zero emission (NZE) pada 2060, PIS secara pertahap berencana menggantikan kapal berbahan bakar fosil dengan bahan bakar lbeih bersih, seperti dual fuel atau campuran minyak dan gas (LNG) yang telah diterapkan di beberapa kapal baru.

“Pada tahap awal eksisting operasional kami untuk menurunkan emisi 2040, PIS akan menggunakan teknologi terkini untuk efisiensi dan memakai bahan bakar yang lebih ramah lingkungan,” tutupnya.