INSA Soroti Kinerja Logistik Indonesia yang Turun Drastis

INSA Soroti Kinerja Logistik Indonesia yang Turun Drastis

Kinerja logistik Indonesia menurun drastis tahun 2023 dibanding penilaian terakhir. Hal ini pun disorot oleh organisasi pengusaha perusahaan pelayaran angkutan niaga, Indonesia National Shipowners' Association (INSA) angkat bicara terkait penurunan kinerja Logistic Performance Index (LPI) Indonesia pada 2023 yang jeblok.

Faty Khusumo, Wakil Ketua Umum INSA menuturkan performa logisitik Indonesia sebenarnya sudah menunjukan tren kenaikan dalam beberapa tahun terakhir. Terbukti dengan banyaknya perusahaan logisitik yang beradaptasi dengan digitalisasi dan standa pelayanan.

Namun, menurutnya kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari banyak kepulauan membuat harga logisitik di Indonesia lebih tinggi dibanding negara tetangga seperti Singapura.

"Seharusnya dengan upaya-upaya ini kinerjanya (LPI) lebih baik. Tetapi, harus diingat juga kita adalah negara kepulauan. Menurut kami hanya perlu lebih konsisten saja dalam melanjutkan kebijakan-kebijakan yang ada,” jelasnya.

Ia juga menyarankan agar fungsi pelabuhan sebagai pengembang hub and spoke terus ditingkatkan. Pasalnya, jumlah kapal angkutan domestik mengalami pertumbuhan seiring dengan pulihnya perekonomian Indonesia. Hal tersebut dinilai berdampak pada ketepatan waktu (timeliness) pada pelayanan di pelabuhan.

Menurutnya, strategi hub and spoke memungkinkan adanya pembagian rute yang lebih optimal pada sebuah wilayah. pengembangan hub and spoke akan meningkatkan efisiensi perjalanan kapal. Dia mencontohkan, kapal-kapal kecil dapat menyalurkan barang-barang dari pelabuhan utama ke pelabuhan pengumpan yang akan berimbas positif pada penurunan biaya logistik.

"Kalau misal setiap rute angkutan ada dari satu titik ke titik terjauh, itu akan banyak sekali (rute). Tetapi, jika nanti terus dikembangkan, hub and spoke bisa mengurai kepadatan traffic kapal,” jelasnya.

Berdasarkan Logistics Performance Index (LPI) 2023 yang dirilis Bank Dunia, kinerja logistik Indonesia mengalami penurunan drastis dibandingkan dengan indeks terakhir yang dikeluarkan pada 2018.  

Kinerja logistik Indonesia kalah dengan negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand. Indonesia menempati peringkat ke 63 dari total 139 negara yang dikaji dengan skor LPI 3,0. Catatan tersebut mengalami penurunan 17 peringkat dibandingkan pada 2018 saat Indonesia menduduki urutan ke-46 dengan skor LPI 3,15.