Jalan Tol Indralaya-Prabumulih Diresmikan, Presiden: Percepat Akselerasi Logistik dan Roda Ekonomi

Jalan Tol Indralaya-Prabumulih Diresmikan, Presiden: Percepat Akselerasi Logistik dan Roda Ekonomi

Arus logistik di Provinsi Sumatera Selatan  dipercaya akan meningkat pasca diresmikannya Jalan Tol Indralaya-Prabumulih pada tanggal 26 Oktober. Peresmian ini dihadiri langsung Presiden Joko Widodo , Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Gebernur Sumatera Selatan, dan pejabat teras Sumatera Selatan.

Kedua infrastruktur konektivitas ini penting untuk meningkatkan ekonomi Sumatera Bagian Selatan. Panjang Tol Simpang Indralaya - Prabumulih sepanjang 64,5 km dan Flyover Patih Galung sepanjang 382 meter.

Presiden Jokowi mengatakan, jalan tol tersebut merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera di Sumatera Selatan (Sumsel) yang akan meningkatkan mobilitas barang dan jasa, sehingga memacu pertumbuhan ekonomi untuk daya saing bangsa Indonesia semakin baik. 

"Saya berikan contoh tadi malam saya bertemu para tokoh masyarakat dan agama. Mereka menyampaikan, jika dulu dari Palembang ke Lampung memakan waktu 10 sampai 12 jam, sekarang 3,5 jam sudah bisa sampai," katanya.

Menurut Presiden, hal ini menandakan perubahan  kecepatan yang luar biasa. Tetapi capaian tersebut disampaikan Presiden Jokowi masih jauh jika dibandingkan negara lain seperti Republik Rakyat Tiongkok yang sudah mempunyai jalan tol dengan panjang sekitar 280 ribu km. "Betapa masih jauhnya daya saing kita, itu yang ingin kita kejar, stok infrastuktur terus harus ditingkatkan," lanjutnya.

Pembangunan Jalan Tol Simpang Indralaya - Prabumulih senilai Rp13.1 triliun sejak 2018 bukan hal yang mudah, sebab memiliki kesulitan yang cukup besar dari segi medan. "Tetapi manfaat bagi negara dan bagi rakyat akan sangat luar biasa kalau kita bisa menaikkan produktivitas. Artinya bahwa jalan tol ini harus disambung ke kawasan pertanian, wisata, perkebunan, industri," kata Presiden. 

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, secara keseluruhan Jalan Tol Trans Sumatera sepanjang 2.749 km sebanyak 24 ruas tol, terdiri dari koridor utama (backbone) 1.889 km dan koridor pendukung 860 km. 

"Kehadiran Jalan Tol Indralaya-Palembang akan mendukung konektivitas dari Lampung-Sumatera Selatan menuju Bengkulu, sehingga memudahkan mobilitas dan memperlancar arus logistik untuk meningkatkan perekonomian Sumsel," kata Menteri Basuki.  

Ronal, warga Palembang yang berprofesi sebagai driver mengatakan, kehadiran Jalan Tol Indralaya-Palembang dan Flyover Patih Galung sangat membantunya dalam mempercepat waktu tempuh dari Palembang ke Muara Enim. "Saya kantor di Muara Enim jadi sering pulang pergi dari Palembang. Sebelum ada Flyover Patih Galung sering macet apalagi kalau Kereta Api Batu Bara lewat, antrian kemacetan bisa sampai setengah jam bahkan terkadang hingga satu jam, sekarang alhamdulillah tidak ada kemacetan lagi di jalur kereta apinya," ujarnya.

Ronal juga mengaku, sejak Tol Indrayala-Prabumulih selesai, sekarang waktu tempuh dari Palembang ke Muara Enim hanya sekitar 2 jam dari sebelumnya bisa sekitar 4 jam. "Harapannya pembangunan jalan tol terus dilanjutkan pembangunannya hingga ke Muara Enim, sehingga dari Palembang ke Muara Enim bisa lebih cepat tidak sampai 2 jam waktu tempuh," ujarnya.

Turut hadir dalam peresmian tersebut, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Miftachul Munir, Direktur Utama (Dirut) Hutama Karya Budi Harto, Dirut Lembaga Manajemen Aset Negara Basuki Purwadi, Kepala BBPJN Sumatera Selatan Kementerian PUPR Hardy P Siahaan, dan Kepala BBWS Sumatera VIII Feriyanto Pawenrusi.