Pemerintah Ingin Perluas Pasar Amerika Latin Tapi Terbentur Biaya Logistik Tinggi

Pemerintah Ingin Perluas Pasar Amerika Latin Tapi Terbentur Biaya Logistik Tinggi

Pemerintah Indonesia berencana ingin memperluas pasar di Amerika Latin dan Negara Karibia tampaknya tertunda untuk sementara waktu. Pasalnya, biaya logistik mengirim barang ke negara tersebut tergolong mahal.

Ketua Umum Kadin Shinta Kamdani mengatakan kawasan di belahan bumi barat itu cukup unik dan berbeda dalam hal pengembangan bisnis. Terutama jarak yang sangat jauh.

“Kebanyakan memang tantangan utama ada di jarak atau distance. Ini yang kemudian berpengaruh terhadap biaya logistik,” ujarnya saat menggelar media briefing dengan jajaran Kementerian Luar Negari di Jakarta beberapa hari yang lalu.

Sebagai contoh, biaya logistik untuk pengiriman barang ke kawasan Amerika Latin dan Karibia berkisar 1.500 dolar AS hingga 6.000 dolar AS.

“Kami menilai ini adalah biaya yang termasuk tinggi kalau dalam hitungan kami,” tuturnya.

Ia juga menambahkan pelaku usaha nasional mesti memahami prosedur dan tata cara perniagaan yang berbeda di masing-masing negara.

“Perlu diingat juga bahwa yang terpenting saat masuk ke pasar yang baru adalah soal kompetisi disana seperti apa. Kita lihat India, China, Vietnam ini mereka sudah masuk dan harus juga jadi faktor pertimbangan saat masuk kesana,” tegasnya.

Sementara itu, Dirjen Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Umar Hadi menyebutkan neraca perdagangan Indonesia dengan negara-negara di Amerika Latin dan Karibia mengalami defisit.

Ia mencatat pada periode 2022 terjadi defisit 1,5 dolar AS. Dia mengungkapkan tren itu sudah berlangsung selama beberapa tahun terkahir, seperti di 2021 terjadi defisit sebesar 680 miliar dolar AS. Lalu, pada 2020 defisit diketahui senilai 1,9 miliar dolar AS.

“Tidak apa-apa kita defisit perdagangan, sebab apa yang kita impor itu adalah bahan-bahan produksi atau raw material. Sementara ekspor kita adalah barang hasil produksi seperti produk manufaktur. Artinya, ada nilai tambah yang dihasilkan di dalam negeri sehingga membantu perekonomian nasional terus bergerak,” paparnya.