Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan kesal kepada Bank Dunia lantaran peringkat Logistic Performance Index (LPI) yang dirilis beberapa waktu lalu.
Dalam laporan Bank Dunia, peringkat LPI Indonesia pada 2023 mengalami penurunan secara drastis. Dari 139 negara, Indonesia menempati peringkat ke-63, atau turun 17 peringkat dari peringkat ke-45 pada 2018 lalu.
"Saya agak sedikit "heran" dengan hasil ini," kata Luhut dalam postingan di Instagram resminya, dikutip Rabu (19/7/2023).
Melansir detikcom, Luhut mengatakan, hasil tersebut berbanding terbalik dengan data UNCTAD yang menilai performa pelabuhan Indonesia termasuk 20 besar terbaik di dunia.
Tak hanya itu, Luhut mengaku penilaian tersebut bertentangan dengan keberhasilan pemerintah yang telah menurunkan biaya logistik 8%, dari 23,9% pada 2019 menjadi 16% pada 2023.
Lantaran merasa tak terima, Luhut berencana mengundang perwakilan Bank Dunia ke Indonesia untuk meminta klarifikasi secara langsung agar dapat diketahui apa saja permasalahan logistik di Indonesia. Sehingga, pemerintah bisa memperbaiki keseluruhan ekosistem logistik di Indonesia.
“Kalau dilihat setelah vakum selama 5 tahun, performance index logistik kita kembali dirilis World Bank. Saya nanti akan undang World Bank saya mau tanya dimana kelemahan kita agar kita tahu dan kita perbaiki. Jangan tahu-tahu kita turun 17 peringkat dari 43 menjadi 66. Eh dimana, tell me. Kita perlu transparansi semua. Kau cari dimana," katanya dalam diskusi di Gedung Merah Putih KPK, melansir CNBC Indonesia. Senin (20/7/23).
Menurut data Bank Dunia, posisi skor LPI Indonesia 3,0. BIla dibandigkan dengan data 2018, skor ini mengalami penurunan dari 5 tahun sebelumnya, yakni mencapi skor 3,5.
Terdapat 6 indikator penilaian kinerja LPI meliputi customs, infrastructure, international shipments, logistics competence and quality, timeline, dan tracking & tracing.
Dari 6 indikator LPI tersebut, Indonesia mengalami kenaikan pada sisi customs dari 2,67 pada 2018 menjadi 2,8. Sementara itu, indikator infrastructure juga tercatat naik menjadi 2,9 dari sebelumnya 2,89.
Terkhusus di negara kawasan Asia Tenggara, Singapura menempati peringkat pertama dengan skor LPI 4,3, kemudian Malaysia di peringkat 31 secara global, dengan skor LPI 3,6.
Indonesia juga masih tertinggal jauh dari Thailand yang menempati peringkat ke-37 secara global, dengan skor LPI 3,5. Adapun Filipina dan Vietnam menempati peringkat ke-47 dan 50 dengan nilai LPI sama yaitu 3,3.