Perkembangan zaman yang begitu pesat dalam dua dekade terakhir membuat berbagai sektor mengalami perubahan. Termasuk di sektor ekonomi, terkhusus dalam dunia bisnis.

Perbedaan dunia bisnis dulu dan sekarang sangat berbeda baik dari jumlah, kualitas, layanan, cara pengiriman, dan lain-lain. Dalam pengiriman contohnya, bila dulu penjual hanya mau mengirim  ptoduk sudah dibayar terlebih dahulu, berbeda dengan saat ini, Anda dapat memesan barang atau produk dan transaksinya belakangan.  

COD atau Cash on Delivery merupakan metode pembayaran dimana pembeli dapat membayar pesanan setelah barang sudah diterima. Konsep ini banyak dipilih, lantaran dinilai menguntungkan masyarakat. Meski begitu, Anda perlu mengtahui bahwa COD tentu mempunyai kekurangan dan kelebihan bagi pelaku usaha.

Nah, seperti apa kekurangan dan kelebihan COD, berikut ulasannya.

Kelebihan

1. Jangkauan Pasar Lebih Luas

Menggunakan metode COD di bisnis online Anda akan membantu pemasaran produkmu akan lebih luas. Alasannya, mayoritas masyarakat kita sangat suka berbelanja bila melihat barangnya terlebih dahulu lalu membayarnya. Ini bisa juga dilihat dari rekam jejak bisnis online yang menyediakan layanan COD lebih ramai ketimbang yang tidak.

2. Menarik Pembeli Baru

Nah, dengan menyediakan layanan COD, Anda tengah membangun reputasi yang baik di bisnismu. Pembeli yang belum baru atau yang tidak berpenggalaman akan percaya pada pelayana toko Anda.

3. Fasilitas Tambahan Bagi Toko Anda

Keuntungan COD yang lain yaitu, pembeli tidak lagi repot memasukkan nomor kredit ke toko Anda. Pembayaran yang bisa di skip  menjadikan layanan COD sangat disukai. Secara tidak langsung Anda telah menfasilitasi pembeli berbelanja tanoa harus ribet.

4. Pembeli Puas Bakal Repeat Order

COD mengharuskan barang yang Anda kirim sesuai dengan keinginan pembeli. Nah bila pembeli merasa barang dipesan aman dan sesuai dengan yang ditawarkan, bukan tidak mungkin pembeli akan belanja kembali di toko Anda.

Kelemahan

1. Penipuan 

Banyak kasus penipuan dengan COD, atau beberapa pelaku usaha menyebutnya php atau pemberi harapan palsu. Sebagai contoh, penjual telah menyiapkan dan mengirim barang, namu dibeberapa tempat misalnya, pembeli memasukkan alamat palsu, pembeli yang tidak membayar karena tidak punya uang, dan pembeli yang barang tanpa membayar. Pada akhirnya paket dikembalikan ke penjual. Dengan begini, penjual juga akan mengalami kerugian biaya packing hingga risiko barang rusak diperjalanan.

2. Penolakan Produk

Kasus penolakan dengan layanan COD juga banyak, mulai dari pembeli yang beralasan barang tidak sesuai, barang yang dikirim cacat, dan bahkan berubah pikiran tidak jadi memesan.